JEPARA || Petanesia.com - Sejumlah program dan rencana yang belum terealisasi sepanjang tiga tahun lalu banyak telah menghambat perkembangan organisasi ALMI-J.
Hal itu disampaikan Sunarso usai pengukuhan Wakil Ketua terpilih ALMI-J periode 2024-2029, pada Kamis (27/7/2024).
Ia mengatakan, terhambatnya perkembangan organisasi bukan tanpa sebab.
"Ada sejumlah faktor baik internal maupun eksternal yang berkontribusi terhadap penundaan program," kata Narso, panggilan akrabnya.
Namun, kata Narso, hal itu menjadi catatan penting sebagai bahan evaluasi kedepan. Narso beranggapan tertundanya program karena kurangnya faktor pendukung baik sumber daya manusia maupun financial, serta faktor lingkungan yang fluktuatif.
"Ini menjadi pelajaran berharga untuk kami tentang pentingnya fleksibilitas dan adaptasi dalam mengelola organisasi," kata Narso.
Lebih lanjut Narso mengatakan, di era kepengurusan baru membawa semangat dan harapan baru, ada kesadaran yang meningkat tentang pentingnya menjadikan program-program yang belum terealisasi sebagai prioritas.
"Rencana ini akan melibatkan penataan kembali sumber daya, peningkatan kapabilitas organisasi, dan pengembangan strategi yang lebih adaptif terhadap perubahan," ujarnya.
Sunarso mengaku, dirinya akan meninjau kembali dan memprioritaskan program yang paling mendesak dan relevan, menyusun rencana aksi yang realistis dengan timeline yang jelas dan terukur, meningkatkan keterlibatan anggota dan pemangku kepentingan melalui komunikasi yang efektif.
"Kami berharap setiap anggota ALMI-J dapat bersemangat dalam mengemban tanggung jawabnya, menjunjung tinggi integritas dalam setiap tindakan. Semangat ini diharapkan menjadi pemicu terciptanya sinergi yang kuat dalam organisasi, yang pada akhirnya akan mendorong realisasi program-program yang telah direncanakan dengan bijak," pesan Narso.
Narso menambahkan, bahwa pentingnya, meningkatkan kebijaksanaan dalam bersikap menjadi kunci utama dalam menavigasi organisasi di tengah ketidakpastian. Pelatihan, sharing session, dan diskusi reguler mengenai nilai-nilai organisasi dapat menjadi beberapa cara untuk mendorong kebijaksanaan anggota. Pengembangan sikap ini tidak hanya penting untuk keberhasilan organisasi tetapi juga pertumbuhan pribadi anggota.
"Dengan langkah-langkah yang telah direncanakan, kami optimis lima tahun kedepan harapan dapat terwujud. Masa bakti itu tidak hanya akan menjadi saksi dari kemampuan organisasi untuk tumbuh dan mengatasi tantangan, tetapi juga dari pengembangan karakter anggota ALMI-J secara keseluruhan," pungkasnya.
Editor : Heri