KUDUS|| Petanesia.com - Sedekah Bumi Desa Undaan Kidul, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, tahun ini mempersembahkan dua jenis kesenian tradisional, yakni seni wayang kulit dan ketoprak.
Pertunjukan seni wayang kulit dan seni Ketoprak tersebut digelar di halaman balai desa setempat, Senin, ( 3/6/2024 ).
Seni wayang kulit tersebut mengambil lakon ( judul) Among Tani turunnya Dewi Sri, yang berarti mengharap adanya hasil bumi yang melimpah, dan penuh berkah, terutama di bidang pertanian, yakni disektor tanaman padi.
Mereka berharap, tahun ini dan kedepan tidak ada lagi hama tanaman, dengan begitu hasil panen padi akan melimpah. Sedang untuk seni ketoprak mengambil lakon ( judul) 'Geger Tuban RonggoLawe Wiratmojo daup'.
Sedekah Bumi atau lebih populer disebut Apitan itu adalah wujud syukur terhadap tuhan yang maha kuasa atas berkah yang telah dilimpahkannya, serta dalam upaya mengharap keselamatan khususnya warga Desa Undaan dan Kabupaten Kudus pada umunya, agar terhidar dari bencana alam wabah penyakit, maupun hama pertanian.
Ngatirin, selaku ketua panitia penyelenggara Sedeka Bumi pada kesempatan mengatakan bahwa acara yang diselenggarakan setiap tahun itu merupakan tradisi agar kehidupan warga Desa Undaan Kidul lebih baik.
"Acara Sedekah Bumi ini diselenggarakan tiap tahun, yang sudah menjadi tradisi di wilayah Kudus di Undaan Kidul Khususnya, dengan harapan kehidupan masyarakatnya lebih baik dari tahun lalu," tuturnya.
Dikesempatan yang sama Ki Suyoto yang menjadi dalang pada gelaran wayang tersebut ketika ditemui awak media penggunaan lakon pada wayang kulit, harapannya masyarakat Undaan Kidul makmur.
"Dewi Sri adalah Dewi sandang pangan, semoga turunnya Dewi Sri itu menjadikan tanaman masyarakat Undaan Kidul subur yang kemudian hasil pertaniannya melimpah ruah," kata Ki Dalang Sutoyo.
( Faizun )